Dari ujung rumahq aku melihat sebatang rumah mungil yang hanya terbuat dari bambu yang sudah reyot.. Tiap kali aku melihat rumah itu.. mengalirlah air mataku tanpa aku sadari.. sungguh pilu sekali nasib seorang kakek yang hidup sebatang kara itu, yang hanya menjadi gunjingan para warga sekitar karena keanehan sifatnya aja.. maklum saja sudah beberapa tahun yang lalu ketika istrinya meninggal, sifatnya berubah total sampai saat ini, maka mulai itulah banyak orang orang yang menjauhinya.
Suatu waktu aku membulatkan tekad untuk mendatangi rumah si kakek itu, dengan menggunakan sepeda kecilku aku menuju rumah kakek itu, semakin mendekat hatiku semakin berdebar karena memang diriku belum pernah sama sekali berinteraksi dengan si kakek. Ketika aku tiba didepan rumahnya, aku dikejutkan oleh sesosok manusia tua renta ditengah pintu yang tak lain adalah kakek itu sendiri, diriku sungguh kaget sekali karena waktu itu sudah menunjukkan jam malam sekitar jam 21.00 WIB. Tapi tekadku sudah bulat untuk menemui beliau, maka kumasukkan sepedaku kepekarangan kakek itu dengan sedikit rasa takut menghampiriku ditambah pula si kakek memandangiku seperti seolah olah orang yang mau berniat jahat padanya. Dari situlah percakapanku dengan sikakek kumulai..
Assalamualaikum,…?. Kakek itu kaget sekali dengan sapaanku Karena memang selama ini tidak pernah ada orang yang berani menyapanya. Tiba tiba si kakek menjawab salamku ; waalaikumsalam’,, tapi anehnya beliau menjawabnya sambil menangis, ini membuatku tambah penasaran tentang kehidupan kakek selama ini. Sambil mendatangiku beliau masih menangis dengan tiba tiba pula dia memelukku erat erat seakan akan diriku ini anaknya. Masuklah nak.. kata kakek’! sambil mengusap air matanya kakek itu membimbingku masuk kerumahnya.
Sebelum aku mulai bicara kakek itu ternyata sudah mulai duluan .. kenapa nak kamu berani sekali datang kerumahku padahal semua penduduk kampung tak satupun berani masuk rumahku.. bahakan menyapaku pun tak berani : kata kakek lanjutnya..’ tak da yang perlu aku takutkan kek kecuali Allah SWT yang memberi kehidupan ini.. aku balik bertanya : kenapa kakek tadi menangis ketika mendengar salamku ?? ? jawab kakek: taukah kau nak, bahwa selama 7 tahun setelah istriku meninggal sifatku telah berubah, dan dari situlah semua warga menjauhiku,, aku berusaha tuk mendekati mereka(warga), tapi tak direspon sama sekali, sungguh hancur rasanya bila tak satupun orang yang mau dekat denganku .. dari situlah aku hanya mengurung diri dirumah mungil ini.. aku hanya bingung mau mengungkapkan semua gelisah hati ini pada siapa,aku hanya bisa berdoa pada Allah.. tapi telah lama aku tunggu jawaban tapi tak kunjung datang.
Aku terperanga dengar penjelasan kakek tadi.
tapi aku belum tau masalah awal yang diderita oleh si kakek sehingga sampe-sampe warga g’ mau dekat dengannya… sungguh gila menurutku kalo tanpa masalah yang jelas mereka menjauhi kakek..
sstt.. tersirat dipikiranku.. ko’ bodoh sekali diriku, ngobrol dah lama banget tapi aku belum tau namanya.. hmmm.. dengan ag’ malu kutanya kakek itu : kek, namanya siapa ya? Maklum aku tak tau karena aku pendatang dikampung itu..
dengan sedikit tersenyum kakek itu menjawab : tholib mukmin nak.. napa nak?” Tanya balik kakek, g’ pa kek, hanya biar enak aja kalo tau namanya, kalo saya andi kek, tetangga baru kakek..
ouwhhh… kata kakek sambil mengangguk-angguk.. pantes nak kamu berani sekali kerumah kakek., lho apa sich sebenarnya masalah yang membuat warga ngejauhin kakek? tanyaQ balik..’
gni nak, dulu waktu warga udah mulai jauhin aku, aku mulai tinggal dirumah reyot ini, yang posisinya emang tidak begitu nyaman, Karena diujung jalan desa ini yang sudah tak ada lagi terusannya,, ditambah pula, mereka dach menganggapku gila,, itu diperparah Karena semua orang sudah menjauhiku.. tapi ternyata Allah berkehendak lain nak,, dengan kedatanganmu ini memberi harapan baru padaku tuk terus menjalani hidup dengan penuh sabar dan syukur atas apa yang telah diberikanNYA.. kamu sungguh berani nak, aku tak menyangka Allah member jawaban padaku melalui anak kecil seperti mu… Subhanallah…………!! Tutur kakek’.
PART I
"Tiadalah balasan dari sisi-Ku bagi hamba-ku yang mukmin apabila aku mengambil sahabat karibnya didunia, kemudian dia bersabar dan mengharapkan pahalanya, kecuali surga(HR. Al Bukhori dan Akhmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar