ingatlah wahai sahabatQ... sesungguhnya ALLAH tidak akan membebani ummatnya melainkan sesuai dengan kesanggupannya.. karena Dia lebih mengetahui keadaan kita selama hidup ini...

Selasa, 11 Januari 2011

Dialah IBuku......




Seorang yang selalu mengasihiku dan menyanyangiku tanpa mengharap suatu imbalan apapun, dia hanya menginginkan aku bahagia di dunia maupun diakhirat nantinya.. orang yang selalu melindungiku dikala aku kecil..
Seiring bertumbuhnya diriku menjadi lebih dewasa.. dia selalu berharap bahwasanya nanti aku harus sukses..tp mungkin maksudnya adalah sukses dunia akhirat..
Orang yang selalu mengajarkan budi pekerti padaku,,,yang tak mengenal lelah terus membimbingku agar aku bisa menjadi anak yang bisa membanggakan bagi kedua orangtua..
Satu hal yang paling aku suka diantara semua sifat ibuku ialah beliau tidak mau sedikitpun merepotkan orang lain.. toh kalau ada yang membantu ibu  tak segan segan langsung budi baiknya itu..
Ketika ibuku sakit sehingga perlu dirawat dirumah sakit.. sungguh aneh, tidak ada satupun dari bibi atau pamanku lain yang menjenguknya.. aku terus bertanya Tanya pada diriku sendiri.. setelah aku bertanya pada adikku.. dek, kenapa g’ da yang jenguk ibu ya? Tanyaku pada adikku yang sudah kelas 3 SMA ini..  karena g’ ada yang tau kak,, hah!! Ko’ bisa g da yang tau??tanyaku balik.” Karena ibu tidak ingin mereka semua tau.. lah kenapa ibu tidak ingin mereka tau kalau ibu lagi sakit??  Tanyaku terus yang seakan akan mengejar rasa penasaranku”.. karena ibu tidak ingin merepotkan semua keluarga.. yang tau hanya kita satu keluarga kak.. mau tidak mau kita harus merawatnya kak..
Aku benar benar kaget tau hal ini.. mengapa bisa sampai seperti ini ibuku?? Betapa kuatnya pendiriannya itu.. aku sungguh kagum dengan ibuku.. sangat sangat kagum!. Hampir mataku menitikkan air mata, tapi langsung aku ke kamar mandi tuk membasuhnya agar tidak ketahuan ibu..
Orang yang aku kenal suka sekali membantu ini ternyata malah tidak suka bila ada orang lain membantunya hanya karena alasan nanti akan merepotkan orang yang membantunya.. . 
Ibu dirumah sakit sekitar 3 hari.. dan memang selama itu tak satupun dari sanak keluarga tak ada yang jenguk.. tapi ya emang tidak yang jenguk, karena tahu aja kalau ibu sedang sakitpun tidak ada yang tahu..
Akhirnya selama 3 hari dirumah sakit, keadaan ibuku membaik dan diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya… sesampainya dirumah bibiku menanyakan : loh mbk, ko’ g pernah dirumah?? Kemana aja… tapi jawab ibuku enteng: lagi dirumah yang di utara kemarin.. 
Gitu ya mbak!! Balaz bibiku..    iya !!(sambil mengangguk)jawab ibu.. 
Tapi betapa sedihnya aku karena tidak bisa menemani ibuku karena aku harus kembali ke kota malang untuk melaksanakan tugasku menuntut ilmu.. sebenarnya aku masih ingin nemani ibuku.. tapi ibu malah bilang : kembali aja kemalang, ibu ndk pa ko’.. kamu nanti malah ketinggalan pelajaran lho..  
Dengan berat hati aku pamit pada kedua orang tuaku tuk kembali belajar ke malang..
Tapi semoga dengan apa yang dilakukan oleh ibuku, aku bisa sedikit menirunya..
Dan juga mendapat hikmahnya..amiien!!

Minggu, 09 Januari 2011

Katakanlah Maaf Teman...


Sunggguh pilu hidup yang kamu alami kawan, hanya gara gara 1 kata saja kamu sampai jadi seperti ini,
Coba engkau berpikir seandainya ibu kamu tau maksudnya tindakan yang akan kamu lakukan itu, pastilah itu tidak akan sampai seperti ini kawan…
Aku memaklumi ini kawan… walau engkau tak mampu mengungkapkan rasa sayangmu pada ibumu, tapi setidaknya kamu harus bisa berperilaku yang bisa membuat ibumu mengerti bahwasanya engkau masih sangat menyanyanginya.. tidak malah menjauh seperti ini kawan… dan malah melukainya.
Ayolah kawan… jangan hanya menangis saja.. air matamu tidak akan mampu mengobati luka ibumu itu,,, mungkin bisa airmata itu mengobatinya.. tapi apakah engkau sanggup menangis dihadapan ibu kamu.. apa kamu berani ???? dalam keadaanmu seperti sekarang ini.aku yakin kau tak akan mampu kawan..
Hanya mengungkapkan kata maaf saja engkau tak berani.. mendekati rumahnya saja engkau enggan.. tak bisakah engkau berpikir dengan jernih.. apa harus sampai seperti ini kamu menjauhi ibumu.. kasihan ibu kamu kawan..kasihan ibumu kawan..kasihan ibu kamu.u.u.u!.
Lihatlah perilaku kamu selama ini… dimana sekarang kamu letakkan agamamu??  Kamu mabuk mabukkan tanpa mengenal bahwa itu dosa.. kamu berjudi.. merampok.. . berkelahi… apa dengan hal hal sepeti itu kamu akan membanggakan orang tuamu???? Sebenarnya dimana dirimu yang sesungguhnya kawan..? kamu yang suka kemasjid..mengaji bersama.. sholat malam bersama.. kemajlis ta’lim.. dan kegiatan kegiatan agama lainnya kamu begitu semangat mengikutinya.. dan itu juga membuatku juga lebih termotivasi.. tapi yang terjadi sekarang.. kamu berubah 100% kawan..  apa lagi yang aku lakukan untuk bisa membuatmu sadar?hiks..hiks..hiks.
Tidakkah kau tau bahwasanya ibumu juga merindukan dirimu yang dulu.. yang sopan dan santun terhadap semua orang.. apa masalahmu sebenarnya kawan hingga sampai engkau berbuat seperti ini.. aku ini kawanmu.. ayolah cerita ke aku… akan kulakukan semuanya agar kau bisa kembali seperti dulu kawan, ayo cerita ke aku kawan..
Tapi ternyata hanya pukulan keras yang hanya diberikan kepadaku… diriku terjatuh tak berdaya.. tak ada seorangpun yang menolongku karena diwaktu sangatlah sepi karena sudah larut malam… dan pada tempat yang memang jarang dijangkau oleh manusia.. tapi atas kehendak Allah tiba tiba setelah memukulku tiba tiba dia pingsan seketika…  aku langsung bangun dari jatuhku dan segera membawanya kerumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan secepatnya..
Setiba dirumah sakit, dia langsung dimasukkan kedalam ruang perawatan.. sambil menunggu dia dirawat, aku lantas pulang untuk memanggil ibunya untuk memberitaukan hal ini… betapa kaget ibunya mendengar hal ini, sampai sampai beliau menangis.. itu benar benar menunjukkan bahwasanya kasih sayang seorang ibu tak akan mudah sirna walau dalam keadaan apapun..
Aku langsung mengantarnya kerumah sakit.. tapi sesampainya dirumah sakit, ternyata dia juga belum sadar dari pingsannya.. akupun harus menunggu sekitar 1 jam baru dia sadar.. aku menemui dokter yang merawatnya dan menanyakan keadaanya. Gimana dok keadaannya kawanku? Tanyaku”,.. Alhamdulillah nak, dia baik baik saja, untung kamu langsung membawanya kerumah sakit.. coba kalau telat 30menit saja, mungkin nyawanya tak akan tertolong lagi… !tutur dokter”. Sambil mengusap air mataku aku mengucapkan terima kasih pada dokter dan juga minta ijin untuk bisa menemuinya.. aku diijinkan masuk.. tapi sebelumnya aku menyuruh ibunya untuk menunggu diluar dulu karena kondisinya masih labil..takut ada apa apa..
Ketika aku bertemu dengannya, tak kusangka dia tiba tiba menangis dan memelukku.. dan mengatakan : kamu memang sahabat terbaikku, tak peduli keadaanku seperti apa, kamu tetap menganggapku kawan.. terima kasih kawan.. terima kasih”. 
Sudahlah teman tak pa, walau bagaimanapun kamu tetaplah kamu.. kawanku tetap kawanku… so jangan khawatirkan itu.. :balas ku sambil tersenyum padanya”,,,,
Ada yang ingin bertemu denganmu kawan..!kataku”..        siapa?
Ibu kamu kawan.. jawabku” jangan teman aku,, aku belum siap untuk itu… lantas kapan lagi??
(dia hanya terdiam ).. aku akan menjamin semuanya tak aka nada apa apa…
Baiklah kalau begitu ..! balasnya dengan sedikit gugup”..
Kamu cukup katakan maaf saja itu udah cukup…  
Baiklah.. aku akan panggil ibumu..
Ibu… anakmu telah menunggu, tolong temui dia !! ketika pertama melihat anaknya.. ibunya langsung memeluk anaknya tanpa sepatah katapun yang terucap…dan setelah itu.. kawanku mengatakan: ibu… a..a..ku minta maaf ya bu?? Sudahlah anakku.. aku sudah memaafkanmu walau engkau belum minta maaf..
Sekarang kembalilah seperti dulu lagi anakku… ibu merindukan kamu yang dulu anakku..
Dia menangis sambil memeluk ibunya.. terima kasih ibu..terima kasih karena masih percaya pada anakmu ini.. saya berjanji bu akan menjadi anak yang seperti dulu lai.. saya berjanji.!
Akhirnya setelah keluar dari rumah sakit.. kehidupannya jadi lebih baik.. dia menjadi anak yang baik.. kami menghabiskan hari hari bersama dalam kegiatan keagamaan yang sering dulu kami lakukan..
Semoga ini terus terjaga untuk selama lamanya..
Amiin..
 “maka disebabkan rahmat dari allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap merek, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu”(Al Imron:159)

Sabtu, 08 Januari 2011

sedikit catatan kecilQ......


Dimana aku berpijak,..
   Disitu aku akan bergerak …
   Karena itu lah aku hidup..
Aku akan bangga dengan apa aku miliki,..
Dan bersyukur dengan apa yang telah dianugrahkan dalam diriku..
Tapi aku tidak akan berbangga dengan apa yang aku miliki….
Karena itu akan jadi boomerang bagi diriku….

                Aku ingat, ketika diriku berkali kali terjatuh, dan mendapat cemoohan yang sulit aku lupakan..
Melupakan suatu hal yang buatku sakit emang tidak bisa bagiku, tapi itulah yang membuatku untuk terus bangkit dengan hal itu sebagai pemicu semangatku..
Tapi  tak apalah bagiku, karena aku suka aja dengan cemoohan itu, Karena diriku juga semakin termotivasi untuk menjadi lebih baik…

Aku disebut GJ,(hohoho)…. Ok ajalah..!! disebut GILA(Weew)…. Tak apalah..! disebut EGOIS(Waduuh).. tapi tak apalah, aku g bakal marah….
Malah ada yang manggil aku orang pesimistis(wah..wah..wah)…  wah kalo ini emg aku g suka, tapi buat sabar ajalah.. karena sejatinya hidup kalo tanpa cobaan, ya g da gunanya kita hidup didunia ini…
Jujur, aku emang suka sekali bercanda dengan teman-teman, tapi kadang juga ada yang g terima dengan candaQ.,.. minta maaf dech…
Sungguh rumit sebenernya hidup ini…. Tapi itulah sejatinya kehidupan!! Kalo kehidupan sudah rumit ngapain juga kita buat tambah rumit lagi…
Orang menilai ku seperti tadi tu kebanyakan liat status diFBq… heeeemmmm… aneh juga sich..!! padahal itu Cuma buat iseng iseng aja..wkwkwkwk.. tapi g apalah..
Aku tetaplah aku, terserah kalian mau menilai aku seperti apa….  Insya Allah aku akan menerimanya dengan ikhlas…
Tapi ingat juga ya teman…. Seandainya aku terlalu berlebihan… tolong ingatkanlah aku, …pliss plend..!!
J JJJJJJJJJJJ ….

Jumat, 07 Januari 2011

Disudut jalan...


Ag’ lama aku termenung mendengar penjelasan kakek, aku tersentak kaget ketika si kakek menepuk pundakku… hei nak..? kata kakek’..
O,..o.. iya kek, ada pa kek?? Tanyaku dengan sdikit ragu?  Terima kasih ya telah dating kerumahku,, dengan begini aku bisa lebih bisa untuk menerima hidup ini..
Tapi kek? Tapi…
Tapi apa nak..? Tanya kakek’.
Aku sama sekali belum nyampaikan sesuatu pada kakek, tapi ko’ kakek tiba tiba tersenyum bahagia seperti ini, aku jadi tambah bingung..
Gini nak, aku kemarin telah berdoa pada Allah bahwa jikalau tak ada orang sekalipun yang hanya ingin sekedar bertemu denganku,, berarti tuhan tak peduli padaku dan aku akan mengakhiri hidupku dengan bunuh diri.,, tapi ternyata Allah berkehendak lain dengan mendatangkan dirimu untuk mengunjungiku…
Makanya betapa bahagianya tadi waktu aq pertama kali melihatmu dan mendengar salammu sampai aku menitikkan air mata.! Tutur panjang kakek’.
Aku sekarang mengerti bahwa betapa menyakitkan kita bila hidup sendirian tanpa ada satupun orang yang mau memperdulikan kita..
 tiba tiba mataku menitikkan air mata karena teringat akan utuhnya keluargaku sendiri, yang bagaimana ini bila terjadi padaku.. jadi apa aku bila sampai hal ini terjadi padaku..!!! aku benar benar bersyukur atas semua yang telah diberikan oleh allah kepadaku… 
betapa salah warga yang menilai buruk terhadap kakek  tholib ini… beliau sungguh bersabar menerima derap cobaan yang diberikan Allah padaNya sampai pada akhirnya menemukan kebahagiaanya dengan hanya bertemu dengan makhluk kecil yang tak lain adalah Aku’..
akhirnya aku sedikit paham tentang kehidupan kakek itu,  dan aku juga mendapat banyak ilmu yang bermanfaat dari sang kakek yang begitu sabarnya menerima kehidupan ini..
aku melihat jam tanganku menunjukkan pukul 23.00,
aku harus segera pulang !! kata Ku.. ini sudah terlalu malam bagi saya kek, saya harus pulang.. 
kemudian kakek itu mengantarku sampai keluar rumahnya, tapi kulihat keanehan lagi kalo si kakek menangis lagi, ku Tanya :’napa kek nangis? 
Jawabnya:’ apa kamu akan kesini lagi? Tanya nya balik”,
Insya allah kek, saya akan sering kesini,: jawab aku”
Betapa senangnya kakek mendengar jawabanku itu,
Langsung saja setelah itu aku langsung pamit pulang dan naik sepedaku menuju rumahku yang telah menunggu orang orang didalamnya akan kehadiranku yang keluar tanpa ijin dulu..
Huhu..sungguh bandelnya diriku..
“” Maka ambillah apa yang telah aku berikan padamu, dan jadilah kamu termasuk orang orang yang bersyukur”(AL-A’raf: 144)

Disudut jalan..



Dari ujung rumahq aku melihat sebatang rumah mungil yang hanya terbuat dari bambu yang sudah reyot..  Tiap kali aku melihat rumah itu.. mengalirlah air mataku tanpa aku sadari.. sungguh pilu sekali nasib seorang kakek  yang hidup sebatang kara itu, yang hanya menjadi gunjingan para warga sekitar karena keanehan sifatnya aja.. maklum saja sudah beberapa tahun yang lalu  ketika istrinya meninggal, sifatnya berubah total sampai saat ini, maka mulai itulah banyak orang orang yang menjauhinya.
Suatu waktu aku membulatkan tekad untuk mendatangi rumah si kakek itu, dengan menggunakan sepeda kecilku aku menuju rumah kakek itu, semakin mendekat hatiku semakin berdebar karena memang diriku belum pernah sama sekali berinteraksi  dengan si kakek. Ketika aku tiba didepan rumahnya, aku dikejutkan oleh sesosok manusia tua renta ditengah pintu yang tak lain adalah kakek itu sendiri, diriku sungguh kaget sekali karena waktu itu sudah menunjukkan jam malam sekitar jam 21.00 WIB. Tapi tekadku sudah bulat untuk menemui beliau, maka kumasukkan sepedaku kepekarangan kakek itu dengan sedikit rasa takut menghampiriku ditambah pula si kakek memandangiku seperti seolah olah orang yang mau berniat jahat padanya.  Dari situlah percakapanku dengan sikakek kumulai..
 Assalamualaikum,…?. Kakek itu kaget sekali dengan sapaanku Karena memang selama ini tidak pernah ada orang yang berani menyapanya. Tiba tiba si kakek menjawab salamku ; waalaikumsalam’,, tapi anehnya beliau menjawabnya sambil menangis, ini membuatku tambah penasaran tentang kehidupan kakek  selama ini. Sambil mendatangiku beliau masih menangis dengan tiba tiba pula dia memelukku erat erat seakan akan diriku ini anaknya. Masuklah nak.. kata kakek’! sambil mengusap air matanya kakek itu membimbingku masuk kerumahnya.
Sebelum aku mulai bicara kakek itu ternyata sudah mulai duluan .. kenapa nak kamu berani sekali datang kerumahku padahal semua penduduk kampung tak satupun berani masuk rumahku.. bahakan menyapaku pun tak berani : kata kakek lanjutnya..’ tak da yang perlu aku takutkan kek kecuali Allah SWT yang memberi kehidupan ini.. aku balik bertanya : kenapa kakek tadi menangis ketika mendengar salamku ?? ? jawab kakek: taukah kau nak, bahwa selama 7 tahun setelah istriku meninggal sifatku telah berubah, dan dari situlah semua warga menjauhiku,, aku berusaha tuk mendekati mereka(warga), tapi tak direspon sama sekali, sungguh hancur rasanya bila tak satupun orang yang mau dekat denganku .. dari situlah aku hanya mengurung diri dirumah mungil ini.. aku hanya bingung mau mengungkapkan semua gelisah hati ini pada siapa,aku hanya bisa berdoa pada Allah.. tapi telah lama aku tunggu jawaban tapi tak kunjung datang.
Aku terperanga dengar penjelasan kakek tadi.
tapi aku belum tau masalah awal yang diderita oleh si kakek sehingga sampe-sampe warga g’ mau dekat dengannya… sungguh gila menurutku kalo tanpa masalah yang jelas mereka menjauhi kakek..
sstt.. tersirat dipikiranku.. ko’ bodoh sekali diriku, ngobrol dah lama banget tapi aku belum tau namanya.. hmmm.. dengan ag’ malu kutanya kakek itu : kek, namanya siapa ya? Maklum aku tak tau karena aku pendatang dikampung itu..
dengan sedikit tersenyum kakek itu menjawab : tholib mukmin nak..  napa nak?” Tanya balik kakek, g’ pa kek, hanya biar enak aja kalo tau namanya, kalo saya andi kek, tetangga baru kakek..
ouwhhh… kata kakek sambil mengangguk-angguk.. pantes nak kamu berani sekali kerumah kakek., lho apa sich sebenarnya masalah yang membuat warga ngejauhin kakek? tanyaQ balik..’
gni nak, dulu waktu warga udah mulai jauhin aku, aku mulai tinggal dirumah reyot ini, yang posisinya emang tidak begitu nyaman, Karena diujung jalan  desa ini yang sudah tak ada lagi terusannya,, ditambah pula, mereka dach menganggapku gila,, itu diperparah Karena semua orang sudah menjauhiku.. tapi ternyata Allah berkehendak lain nak,, dengan kedatanganmu ini memberi harapan baru padaku tuk terus menjalani hidup dengan penuh sabar dan syukur atas apa yang telah diberikanNYA.. kamu sungguh berani nak, aku tak menyangka Allah member jawaban padaku melalui anak kecil seperti mu… Subhanallah…………!! Tutur kakek’.
PART I
"Tiadalah balasan dari sisi-Ku bagi hamba-ku yang mukmin apabila aku mengambil sahabat karibnya didunia, kemudian dia bersabar dan mengharapkan pahalanya, kecuali surga(HR. Al Bukhori dan Akhmad)