Perjalananku ketempat ini tidaklah mudah, aku butuh waktu yang lama untuk bisa sampai ketempat ini.
Ini kumulai ketika aku baru lulus dari sekolah menengah pertama, aku bingung mau lanjutin sekolah kemana lagi, karena dibenakku tak terpikirkan untuk melanjutkan sekolah. Pikiran ini masih sama aja ketika lulus dari sekolah dasar, isinya Cuma maen maen aja.
Di kemudian hari,ada salah satu tetanggaku bilang ke orang tuaku untuk dipondokkan saja aku, waktu pertama denger sich aq suka aja,.. karena sebelumnya aku juga pernah dipesantren .
Tak lama setelah itu, orang tuaku mengajak aku ke kota Kediri untuk melihat pesantren yang aku tempatin. Waktu sampai di pesantren, aku ingat kalau dipesantren ini temenku juga nyantri disini. Setelah lama mengelilingi pesantren ini, aku sama sekali tidak merasakan kecocokan dalam hatiku jikalalu aku masuk pesantren, melihat aku seperti orang yg kebingungan, maka orang tuaku langsung mengajak aku pulang. Tapi sesampainya dirumah perasaaan bingungku tidak malah hilang tapi malah tambah bingung diriku, hari hariku hanya aku habiskan didalam kamar memikirkan apa yang aku lakukan untuk masa depanku.
Suatu hari, ada seorang temenku datang kerumah dan tanpa basa basi dia langsung bilang ke aku, mau mengajak aku untuk daftar di madrasah aliyah satu satunya yang ada di kota mungilku itu. Tanpa berpikir panjang aku langsung menyetujui ajakan temenku itu, lagian dari pada aku strees dirumah, lebih aku keluar aja.. pikirku..
Setiba disekolah itu,aku lihat cukup bagus juga sekolahnya untuk daerah yang agak pinggiran ini, setelah berlama lama mengurus pendaftaran dan telah menunggu pengumuman diterima ato tidaknya selama beberapa hari, akhirnya keterima juga diriku.,
Hari pertama masuk sekolah, aku berangkat dengan dijemput temenku, biasanya kalau hari pertama pasti ada masa orientasi siswa atau lebih dikenal dengan MOS atau kalau dikampus itu seperti OSPEK .
Selama mengikuti acara MOS, aku merasa belum ada hal baik yang akau dapat. Aku merasa bosan dengan kegiatan ini, aku hanya bisa marah marah terhadap diriku sendiri. Aku langsung bilang ke temenku kalau aku besok tak mau sekolah lagi, tapi dia melarang aku, dia bilang padaku untuk bertahan sampai awal belajar dimulai.
Setelah seminggu aku mengikuti pelajaran ternyata aku merasa sesuatu hala yang beda padaku, aku merasakan kenyaman dalam belajar, aku tiba tiba rutin belajar kalau dirumah.. anehj juga sich, padahal sebelumnya hari hariku isinya Cuma maen maen tok. Aku merassa senang dengan hal baru ini, sehingga aku mengurungkan niatku untuk keluar dari sekolah. Dan aku mulai menata niatku dengan sungguh sungguh dan menekuni semua mata pelajaran yang telah diberikan.
Aku menikmati hari hariku disekolah, senang mendapat teman teman baru, aku merasa enjoy dengan semua ini.. aku bener bener menikmati belajar .
aku terus berusaha sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang lebih baik, karena aku merasa tak pernah memberikan suatu yang terbaik buat orang tuaku yang selama ini telah ikhlas memberikan apa aja yang telah aku minta tanpa pamrih.. aku merasa menyesal sekali karena selama ini aku hanya bisa merepotkan orang tuaku saja.. mulai situlah aku sadar bahwasanya aku harus berubah dari sini, aku harus bisa membalikkan keadaan saat ini. Aku terus belajar keras untuk bisa mewujudkan mimpi mimpiku itu.
Tibalah hari dimana penentuan yang terbaik dikelas, saat pengumuman tentang siapa yang mendapat 3 nilai terbaik dikelas, aku merasa minder dengan itu karena selama ini saya hanyalah anak malas yang sukanya Cuma main main . setelah hasilnya diumumkan oleh wali kelasku, aku tersentak kaget. Karena aku bisa menembus 3 terbaik dikelas, itu juga membuat orang tua ku senang melihat perubahan yang telah kutunjukkan. Dari situlah aku mulai yakin bahwasanya tekad yang kuat akan membantu kita dalam menggapai apa yang kita inginkan.
Saat saat kenaikan kelas pun tiba, aku ingin bisa masuk ke kelas pilihan yang ada di sekolahku pada waktu itu, Dimana Cuma disediakan 1 kelas aja. Aku mulai bertanya Tanya kepada diriku sendiri apakah aku mampu melalui semua ini. Melihat papan pengumuman disekolah dengan sedikit perasaan takut, aku lihat lembar demi lembar mencari dibagian mana namaku akan tercantum. Setelah mencari cari ahirnya aku melihat namaku tercantum dalam lembaran yang terakhir dimana dilembaran itulah nama nama yang akan masuk ke kelas pilihan.
Aku senang sekali, terima kasih ya allah engkau telah kabulkan doaku.. (kataku dalam hati). Waktu terasa berjalan lebih cepat, tak terasa sudah mendekati ujian akhir nasional.. tapi aku tak merasa takut dengan semua ini,karena aku yakin dengan apa yang aku miliki.
Tibalah saatnya UAN. Waktu itu tanggal 21 april 2009 aku menjalani ujian yang pertama, dan dilanjutkan kehari hari berikutnya. Akhirnya sampai juga saatya pengumuman kelulusan.. kucari cari namaku, dan akhirnya aku tau juga bahwa diriku lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Tapi ternyata aku dan temanku satu kelas masih merasa kurang lengkap kebahagiaan ini karena ada 1 teman kita yang tak lulus, awalnya kami tidak percaya dengan itu semua. Karena kami yakin dia pasti bisa mengerjakan soal matematika itu, kebetulan nilainya jatuh di matematika.
Kami terus bertanya satu sama lain, mengapa dia sampai tidak bisa mengerjakan soal itu, setelah ditelaah lebih dalam, ternyata ada factor internal yang telah terjadi dilingkup keluarganya. Itulah yang membuatnya tidak bisa konsen dalam ujian. Tapi kami kagum dengannya, karena dia begitu tegar menghadapi semua ini. Aku berdoa dalam hati semoga dia diberi jalan yang lebih baik dari allah.
Setelah lulus dari sekolah, aku berkonsultasi dengan bebrapa guru disekolahku. Enaknya aku nerusin kemana?.. ada beberapa referensi yang telah diberikan guruku, tapi kelihatanya semua ada didaerah jawa timur. Tapi bagiku itu masih sulit karena aku belum tau sama sekali dengan universitas unversitas yang telah diberitahu guruku. Tapi katanya itu semua adalah universitas universitas terbaik yang ada dijawa timur. Aku mulai mendatangi satu persatu tempat yang telah diberitau oleh guruku, kumulai dari daerah Surabaya, aku pertama masuk ke ITS. Setelah itu ke UNAIR, UNESA, setelah itu aku ke malang , di referensi tercantum UM,UNMUH, UB, POLINEMA, aku mulai memilah milah mana yang cocok untukku… setelah bertanya Tanya keadaan tentang kampus kampus itu, aku mutusin untuk kuliah di UB.Dan aku berpikir bahwa nanti disinilah saya akan berikan yang terbaik buat orang tuaku.
Akhirnya aku keterima juga di UB, aku sempat berpikir apakah aku bisa masuk kampus ini? Aku hanyalah anak kampung biasa yang sekolah di pelosok juga, tapi tekadku sudah bulat untuk merubah semua kehidupanku untuk jadi lebih baik.
Aku mengingat kembali masa laluku yang suram, bagaimana jadinya kalo seandainya aku dulu tidak nerusin sekolah? Apakah aku mungkin sekarang ada disini.. terima kasih ya allah , engkau telah menunjukkan jalan yang terbaik buat hambamu ini, aku tidak kaget juga kalau sekarang masih ada yang mengolok ngolok aku, maklum juga ,, karena emang diriku juga dari desa. Namanya juga anak desa, mau diapa apain ya tetep anak desa. Tapi semangatku tidak akan padam hanya karena olok olok itu. Terima kasih ya allah engkau telah menguatkan hati ini u ntuk menghadapi cobaan ini.
Aku sudah disini(UB), maka tak akan aku lepas lagi niatku ini.. aku akan terus berusaha.
Semoga allah selalu melindungiku!! Amiin.